Sejjil: “Burung Ababil” Iran dalam Serangan ke Israel
Lahir dari Inovasi, Bahan Padat, Jangkauan Menakutkan
Rudal Sejjil adalah rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat, pengganti seri Shahab yang bahan bakarnya cair. Rudal ini memiliki panjang sekitar 18 meter, berat peluncuran 22–23 ton, dan berat hulu ledak mencapai 700–1.000 kilogram. Mode padat membuatnya bisa diluncurkan mendadak tanpa persiapan panjang, yang memberi Iran keuntungan taktis tinggi .
Konsep “Burung Ababil” dari Al-Qur’an
Nama “ababil” merujuk pada kisah burung ajaib dalam Al-Qur’an yang dikirim oleh Tuhan untuk melindungi Ka’bah dari pasukan gajah. Drone/drone-rudal Iran, termasuk Ababil, mengadopsi filosofi ini: sekawanan kecil dengan daya hancur besar . Julukan tersebut menekankan kesan bahwa Sejjil adalah “ababil modern” di langit Timur Tengah, mampu menembus pertahanan tinggi seperti Israel.
Sejil dalam Aksi: Langit Israel Jadi Sasaran
Pada tanggal 18 Juni 2025, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) melaporkan telah meluncurkan rudal Sejlil ke wilayah Israel. Israel mengklaim berhasil mencegat sebagian besar, meski beberapa puing mengenai kendaraan sipil dengan kerusakan ringan (en.wikipedia.org). Jangkauannya yang diperkirakan 2.000–2.500 km membuat rudal ini mampu menjangkau Israel dalam waktu singkat dari Natanz, hanya dalam hitungan menit (en.wikipedia.org).
Varian pertama, Sejil‑1, pertama kali diuji pada 2008, sedangkan Sejil‑2 muncul sekitar 2009—dengan peningkatan akurasi berkat sensor navigasi modern. Ada juga laporan tentang Sejil‑3 yang kemungkinan memiliki tiga tahap dan jangkauan hingga 4.000 km.